Anda mungkin sudah familiar dengan Microsoft Excel, salah satu aplikasi spreadsheet yang populer dan serbaguna bagi kalangan profesional. Excel dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari membuat anggaran, menghitung statistik, hingga membuat grafik.
Namun, apakah Anda tahu bahwa Excel juga memiliki dua alat yang dapat membantu Anda menganalisis dan memvisualisasikan data Anda dengan lebih mudah dan cepat? Fitur tersebut adalah pivot table dan pivot chart.
Pivot table dan pivot chart merupakan fitur Excel yang memungkinkan Anda untuk menyusun ulang, menyaring, mengelompokkan, dan meringkas data Anda sesuai dengan kebutuhan Anda. Dengan pivot table dan pivot chart, Anda dapat menemukan pola, tren, hubungan, dan wawasan yang tersembunyi di balik angka-angka. Anda juga dapat membuat laporan yang informatif, menarik, dan interaktif dengan hanya beberapa klik.
Namun, apa sebenarnya perbedaan antara pivot table dan pivot chart? Bagaimana cara membuat dan menggunakan keduanya? Apa kelebihan dan kekurangan masing-masing? Artikel ini mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan memberikan penjelasan yang mudah dipahami dan contoh yang relevan. Mari kita mulai!
Daftar Isi:
Apa itu Pivot Table?
Pivot table ialah tabel yang menampilkan ringkasan data dari sumber data lainnya. Sumber data bisa berupa tabel atau daftar di Excel, atau database eksternal seperti SQL Server atau Access. Pivot table dapat menampilkan data dalam bentuk baris, kolom, atau nilai. Anda dapat memilih bidang data mana yang ingin Anda tampilkan di setiap bagian tersebut.
Misalnya, Anda memiliki data penjualan produk dari beberapa toko di berbagai kota. Data tersebut terdiri dari nama produk, nama toko, kota, jumlah terjual, dan pendapatan. Anda ingin mengetahui produk mana yang paling laris di setiap kota, dan berapa total pendapatan dari setiap produk. Untuk itu, Anda dapat membuat pivot table dengan cara berikut:
- Pilih seluruh data yang ingin Anda buat pivot table-nya.
- Pada tab Insert, klik PivotTable.
- Pada kotak dialog Create PivotTable, pilih lokasi di mana Anda ingin meletakkan pivot table-nya. Anda bisa memilih sel baru di lembar kerja yang sama, atau lembar kerja baru.
- Klik OK.
- Pada panel PivotTable Fields, seret bidang Product ke area Rows, bidang City ke area Columns, bidang Quantity ke area Values, dan bidang Revenue ke area Values juga.
- Sesuaikan tampilan pivot table sesuai selera Anda. Misalnya, Anda bisa mengubah format angka, mengurutkan data, atau menambahkan subtotal.
Setelah itu, Anda akan mendapatkan pivot table seperti ini:
Produk | Jakarta | Bandung | Surabaya | Total |
---|---|---|---|---|
Buku | 120 | 80 | 100 | 300 |
Pensil | 200 | 150 | 180 | 530 |
Penghapus | 150 | 100 | 120 | 370 |
Total | 470 | 330 | 400 | 1200 |
Dari pivot table tersebut, Anda bisa melihat bahwa pensil adalah produk yang paling laris di semua kota, dengan total penjualan sebanyak 530 buah. Anda juga bisa melihat bahwa Jakarta adalah kota dengan pendapatan tertinggi dari semua produk, dengan total pendapatan sebesar Rp 470.000.
Apa itu Pivot Chart?
Pivot chart yaitu grafik yang dibuat berdasarkan data dari pivot table. Pivot chart bisa menampilkan data dalam bentuk berbagai jenis grafik, seperti kolom, garis, lingkaran, atau batang. Pivot chart dapat membantu Anda untuk memvisualisasikan data Anda dengan lebih jelas dan menarik. Anda juga bisa berinteraksi dengan pivot chart dengan cara yang sama seperti dengan pivot table, yaitu dengan menyaring, mengelompokkan, atau mengubah bidang data.
Misalnya, Anda ingin membuat pivot chart dari pivot table yang sudah Anda buat sebelumnya. Anda pengen menampilkan perbandingan penjualan produk di setiap kota dalam bentuk grafik kolom bertumpuk. Untuk itu, Anda bisa membuat pivot chart dengan cara berikut:
- Pilih sel mana saja di dalam pivot table yang sudah Anda buat.
- Pada tab Insert, klik PivotChart.
- Pada kotak dialog Insert Chart, pilih jenis grafik yang Anda inginkan. Dalam hal ini, pilih Stacked Column.
- Klik OK.
Setelah itu, Anda akan mendapatkan pivot chart seperti ini:
Dari pivot chart tersebut, Anda bisa melihat bahwa Jakarta memiliki penjualan produk yang paling tinggi di semua kategori, diikuti oleh Surabaya, Bandung, dan terakhir Jakarta. Anda juga bisa melihat bahwa pensil memiliki proporsi penjualan yang paling besar di setiap kota, diikuti oleh penghapus, dan terakhir buku.
Apa Perbedaan Antara Pivot Table dan Pivot Chart?
Pivot table dan pivot chart adalah dua alat yang saling terkait dan bergantung satu sama lain. Pivot chart dibuat berdasarkan data dari pivot table, dan perubahan pada pivot table akan mempengaruhi tampilan pivot chart. Namun, ada beberapa perbedaan antara keduanya, yaitu:
- Pivot table menampilkan data dalam bentuk tabel, sedangkan pivot chart menampilkan data dalam bentuk grafik.
- Pivot table lebih cocok untuk menganalisis data secara numerik, sedangkan pivot chart lebih cocok untuk menganalisis data secara visual.
- Pivot table lebih mudah untuk dibuat dan dimodifikasi, sedangkan pivot chart membutuhkan lebih banyak langkah dan pengaturan.
- Pivot table lebih fleksibel untuk menampilkan berbagai bidang data, sedangkan pivot chart terbatas oleh jenis grafik yang dipilih.
Apa Kelebihan dan Kekurangan Pivot Table dan Pivot Chart?
Pivot table dan pivot chart memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang harus Anda pertimbangkan sebelum memilih mana yang lebih sesuai untuk tujuan Anda. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari keduanya:
Kelebihan Pivot Table
- Menampilkan data dari berbagai sumber dengan mudah dan cepat.
- Menyederhanakan data yang kompleks dan besar menjadi ringkasan yang informatif dan relevan.
- Memungkinkan Anda untuk melakukan perhitungan, pengelompokan, penyaringan, dan pengurutan data dengan fleksibel.
- Menyesuaikan diri dengan perubahan data sumber secara otomatis.
Kekurangan Pivot Table
- Sulit untuk dipahami oleh orang yang tidak terbiasa dengan konsepnya.
- Memakan banyak ruang di lembar kerja jika data sumbernya besar atau banyak bidang datanya.
- Menyebabkan kesalahan jika data sumbernya tidak valid atau konsisten.
Kelebihan Pivot Chart
- Membuat data Anda lebih menarik dan mudah dipahami oleh audiens Anda.
- Menunjukkan pola, tren, hubungan, dan perbandingan data dengan jelas dan intuitif.
- Menyesuaikan dengan berbagai jenis grafik sesuai dengan jenis data dan tujuan Anda.
- Sinkron dengan pivot table sehingga perubahan pada salah satu akan mempengaruhi yang lain.
Kekurangan Pivot Chart
- Sulit untuk dibuat dan dimodifikasi jika Anda tidak familiar dengan fitur-fiturnya.
- Bisa menimbulkan kesalahpahaman atau kesimpulan yang salah jika grafiknya tidak sesuai dengan data atau tidak disajikan dengan benar.
- Bisa menjadi tidak akurat atau tidak relevan jika data sumbernya berubah secara signifikan.
Kesimpulan
Pivot table dan pivot chart dipercaya sebagai dua fitur yang sangat berguna untuk menganalisis dan memvisualisasikan data Anda di Excel. Keduanya memiliki perbedaan, kelebihan, dan kekurangan masing-masing.
Oleh karena itu, Anda harus memilih pivot table atau pivot chart sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda. Selain itu, Anda kudu memastikan bahwa data sumber Anda valid, konsisten, dan terbaru agar hasil analisis dan visualisasi Anda akurat dan relevan.
Demikian pembahasan ini, semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang Microsoft Office. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca! 😊